Senin, 15 Februari 2010

Periksa Komposisi Makana, Lindungi Anak Dari Makanan Tak Sehat

Demitria Budiningrum / Dimuat di Harian Jogja

’Mama, aku mau itu....mama, aku mau itu.....’, kata seorang anak umur 3 tahun sambil menunjuk sebungkus makanan ringan. Sang Mama mengambil 2 bungkus makanan ringan itu. ’Mama, aku mau itu...mama, aku mau itu,’ seru anak itu lagi sambil menunjuk minuman sari buah. Sang Mama mengambilkan 3 kotak minuman sari buah yang ditunjuk si anak.

Apakah kejadian tersebut pernah, bahkan kerap terjadi pada Bapak dan Ibu? Boleh jadi, ya. Lantas, apa yang salah dari kejadian itu? Kejadian membelikan anak makanan dan minuman yang disukai anak tentu bukan hal yang salah. Yang menarik di sini adalah, seringkali orangtua membelikan makanan dan minuman bagi anak tanpa mencermati komposisi atau kandungan makanan dan minuman kemasan tersebut.
Wah, memangnya penting ya mencermati komposisi makanan kemasan sebelum dibeli?
Tentu saja penting. Pertama, kita menjadi tahu apa saja bahan-bahan yang termuat dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi anak. Terutama, mengenai bahan-bahan yang aman atau tidak jika dikonsumsi anak. Kedua, dengan memastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi anak sudah aman, itu berarti kita telah melindungi anak dari makanan yang tidak sehat. Ketiga, dengan mengajak anak ikut serta mencermati komposisi makanan dan minumannya sendiri, anak lama-kelamaan memiliki kebiasaan untuk memilih makanan dan minuman sehat sendiri. ini berarti, akhirnya memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri.
Apa saja bahan makanan yang perlu kita cermati? Pada umumnya, kita dapat mencermati bahan-bahan yang mengandung pewarna, pemanis, pengawet, penguat rasa (Mono Sodium Glutamate (MSG) atau Mono Natrium Glutamate (MNG)), penguat aroma. Yang perlu diwaspadai adalah jika kandungan bahan-bahan tersebut terlalu banyak jumlahnya.
Ada beberapa hal yang dapat orangtua lakukan untuk membiasakan kebiasaan mencermati komposisi makanan ini.
- diskusikan alasan bahan-bahan tertentu tidak baik jika dikonsumsi. Tentu saja orangtua perlu mencari tahu bahan-bahan mana yang ramah jika dikonsumsi dan mana yang tidak.
- Buat kesepakatan bersama anak aturan mengkonsumsi makanan dan minuman. Misal: hanya boleh membeli makanan/ minuman yang mengandung maksimal 2 pewarna, tidak mengkonsumsi makanan ber-MSG, dsb.
- Ajak anak melihat komposisi makanan/ minuman bersama. Meskipun anak belum bisa membaca, biasakan kebiasaan ini.
- Beri contoh dengan tidak mengkonsumsi makanan yang tidak boleh dimakan anak.

Cara yang disampaikan di sini hanya merupakan salah satu cara untuk melindungi anak dari makanan dan minuman yang tidak sehat. Tentu saja orangtua dapat melakukan cara-cara lain untuk melindungi putra putrinya. Mari kita bangun kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman sehat untuk melindungi anak-anak kita.

Powered By Blogger
Template by layout4all