Pilih-pilih aksesoris untuk si kecil…

Pilih-pilih aksesoris untuk si kecil…
By. Hasanah Safriyani


Kalau kita berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan, kita akan menemukan banyak sekali outlet-outlet yang menawarkan berbagai pernik aksesoris dengan beragam pilihan yang menarik hati.
Di satu sisi, banyaknya pilihan aksesoris itu tentunya membantu kita, para orang tua. Meskipun untuk sebagian orang, semakin banyak pilihan: semakin bingung. Nah, disini kami coba memberikan beberapa tips untuk memilih pernak-pernik untuk si kecil (catatan: aksesoris tidak hanya untuk anak perempuan, beberapa aksesoris bisa juga digunakan oleh anak laki-laki).
Bahan dan bentuk aman untuk anak
Meskipun aksesoris yang ditawarkan itu bentuknya menarik atau lucu, tidak semuanya aman untuk anak. Aksesoris yang menggunakan bahan logam atau imitasi misalnya, bisa menimbulkan reaksi alergi pada beberapa anak. Aksesoris dari bahan plastik pun tidak lepas dari resiko. Aksesoris berbahan plastik yang terlalu tipis dan berbentuk sangat ramping (misalnya anting) apabila patah juga bisa masuk ke kulit anak.
Bahan-bahan yang bervolume berat juga tidak direkomendasikan seperti penggunaan batu-batuan yang terlalu banyak, bisa menghalangi anak beraktivitas karena beban dan lelah.
Aksesori yang berbahan tajam seperti menggunakan jarum atau terbuat dari kaca juga sebaiknya dikurangi penggunaannya karena beresiko melukai anak
Bentuk aksesori sendiri juga perlu kita perhatikan. Apakah aksesoris tersebut memiliki sudut yang tajam, atau bentuknya mengganjal sehingga anak tidak leluasa bergerak.
Aksesori dari emas atau permata yang mahal juga tidak disarankan karena bisa membahayakan keselamatan anak. Kalaupun ingin menggunakan, gunakan sewajarnya saja (tidak tampak mencolok).
Sesuai atau tidak dengan kebutuhan anak
Dalam memilih aksesoris kita bisa berdiskusi dengan anak. Apakah anak merasa membutuhkan pernak pernik tersebut. Agar nanti aksesori yang dipilih dikenakan anak tanpa rasa terpaksa.

Anak nyaman atau tidak mengenakannya
Sebagaimana diulas dalam bentuk dan bahan aksesoris yang aman, kenyamanan anak merupakan hal yang patut kita utamakan. Mengenakan aksesoris berlebihan seringkali membuat anak merasa gerah, tidak nyaman atau tidak bisa bergerak leluasa. Saat anak mengenakan aksesoris tersebut, kita perlu memperhatikan bagaimana responnya. Jika anak tampak tidak nyaman (gatal, risih, gerah, dsb), sebaiknya aksesori tersebut dilepas saja.
Ternyata, selain untuk kelengkapan penampilan, aksesoris juga bisa jadi media bagi orang tua dalam menanamkan perilaku positif pada anak. Antara lain:
Menjaga kerapihan
Anak bisa diserahi tanggungjawab untuk meletakkan pernak-pernik miliknya pada tempatnya. Kalau perlu kita ajak anak menyiapkan beberapa wadah, lalu masing-masing wadah kita beri label. Sehingga aksesori tersebut terklasifikasi. Selain rapi dan mudah mencarinya, keterampilan klasifikasi juga akan sangat membantu kemampuan anak dalam baca tulis dan berhitung.
Menjaga milik sendiri
Anak juga diminta menjaga barang miliknya, agar tidak hilang atau rusak. Orang tua bisa mengecek apakah pernak pernik yang dimiliki anak utuh atau tidak. kalau ternyata tidak boleh saja itu dijadikan pertimbangan untuk tidak menambah dulu aksesori anak untuk sementara.
Berbagi
Orang tua juga bisa memanfaatkan kesenangan si kecil membeli pernik baru untuk membangun kesediaan berbagi. Misalnya dengan membuat kesepakatan bahwa jika wadah aksesoris sudah penuh, anak harus memilih beberapa aksesori itu untuk diberikan ke saudara atau teman, baru boleh membeli yang baru. Dengan demikian kita membiasakan anak menyimpan sesuatu berlebih untuk diri sendiri.
Belajar padu padan
Biarkan anak belajar mix an match dengan pernak pernik miliknya. Hal ini membangun keterampilan anak dalam berestetika.
Yang terpenting, aksesoris bukanlah merupakan alat untuk mendandani anak semaksimal mungkin sehingga anak tampak lebih tua dari usia sebenarnya. Aksesori justeru bisa menjadi wadah ekspresi anak, sehingga anak bisa mengeksplorasi ide dan minatnya. Salam.