Kamis, 10 Juni 2010

Pengaruh Iklan TV Terhadap Perkembangan Anak

Herlita jayadianti
Koordinator media kampanye ECCD-RC/Dimuat di Harian Jogja Mei 2010

Diakui atau tidak faktanya sekarang ini, banyak terjadi penyalahgunaan yang terjadi dalam dunia pariwara. Dengan menghalalkan segala cara iklan-iklan pada TV dibuat dan disampaikan secara berlebihan dan tidak jujur, menyesatkan, jauh dari hakekat peranan iklan sebenarnya. Tampilan iklan-iklan terkesan hanya memunculkan sisi kelebihan untuk menjaring keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) dan menutupi kenyataan keburukan dari suatu produk yang sebenarnya ada (non konsumen oriented) pada sisi lainnya. iklan yang banyak kita jumpai di TV saat ini memang terlihat lebih mementingkan sisi komersial semata tanpa memikirkan sisi edukasinya. Di Negara Eropa dan Amerika Iklan yang ditayangkan di Televisi sudah dengan aturan yang “ramah” anak. Di Eropa iklan hanya boleh tayang 15 menit sebelum dan setelah acara anak. Artinya acara anak steril dari tayangan iklan. Di Amerika iklan harus mengajak anak untuk sadar gizi. Tidak ada iklan yang menyampaikan informasi pada anak bahwa permen A setara dengan 6 gelas susu atau jika kamu makan biscuit B kamu bisa kuat dan berenergi. Di Eropa dan Amerika Iklan juga harus bergandengan dengan perilaku hidup bersih sehat seperti setelah iklan permen pasti ada iklan pasta gigi dst. Beda sekali kan dengan iklan yang saat ini wara wiri di televisi kita……

Kenapa sih anak tertarik dengan iklan…????

Anak tertarik dengan iklan karena mereka memang senang dan mudah dipengaruhi oleh komunikasi yang bersifat satu arah, yaitu oleh ucapan, dari janji dan gambar menarik yang disampaikan. Hal ini kontras dibandingkan orang dewasa yang lebih memilih memindahkan channel, rehat sementara atau tidak memperhatikan sama sekali sampai info komersial itu selesai.

Anak-anak adalah teman karib pemasang iklan. Mereka (para pemasang iklan) tahu persis, iklan di TV lebih efektif ketimbang di media lain. Meski anak usia ini dapat membedakan antara iklan dengan program lain di TV, tapi anak belum sepenuhnya dapat memahami makna iklan.

Lalu apa dampak negatifnya bagi perkembangan anak…???

Berfikir secara instant
Tayangan iklan dapat menyebabkan anak lebih cenderung berpikir instant. Dalam arti, segala sesuatu kebutuhan dipikirkan oleh anak dapat dengan mudah dimiliki atau diketahui, tanpa ada usaha untuk mendapatkannya. Misalnya untuk bisa jadi kuat dan jadi pemain sepakbola yang hebat kita cukup minum atau makan produk tertentu tanpa kerja keras atau usaha.

Pengaruh pada perilaku
Anak usia dini kan berfikirnya masih secara konkret belum bisa berfikir secara abstrak jadi apa yang dia lihat itu yang akan dia tangkap dan ditiru. Karena berfikirnya masih konkret maka anak juga masih menghadapi kesulitan dalam membedakan antara fantasi dan kenyataan, Iklan yang berisi khayalan aksi heroik dapat maka secara langsung ditiru oleh anak tanpa memikirkan resikonya. Iklan TV juga dapat dianggap anak sebagai panutan melebihi orang tuanya sendiri. Akibatnya perkembangan kejiwaan anak bisa terganggu, terutama perilaku yang berubah menjadi lebih agresif, non kooperatif dan penurunan intelektualitas.

Apa yang bisa dilakukan orangtua ..????

Beri arahan
Iklan maupun acara TV tidak selamanya mengandung unsur negatif. Ada banyak juga manfaat atau esensi positif didalamnya disinilah orang tua berperan untuk mengarahkan dan memberikan bimbingan. Arahkan anak untuk membentuk persepsi yang benar terhadap suatu iklan. Misalnya : orangtua bisa menjelaskan tentang kesetaraan gender melalui iklan pasta gigi yang menampilkan anak perempuan sedang membantu ayahnya memperbaiki mobil digarasi.

Beri perhatian
Perhatian yang kita berikan secara tidak langsung bisa mengalihkan anak dari kebiasaan nonton TV. Dengan melakukan banyak aktifitas anak tidak hanya terfokus pada fantasi dan pengaruh iklan. Perhatian yang diberikan bisa dalam bentuk yang sangat sederhana seperti membacakan buku cerita, bermain bersama, atau bercerita. Karena secara umum anak lebih senang belajar dengan melakukan berbagai hal ( aktif ) baik sendiri maupun berkelompok apalagi jika itu dilakukan bersama orangtuanya.

Buat aturan dan kesepakatan
Tayangan iklan di TV memang memiliki daya tarik tersendiri bagi anak, sehingga ia tergiur untuk memiliki/membeli suatu produk yang diiklankan. Kita sebagai orangtua dapat mengurangi daya tarik iklan di TV dengan mengajarkan anak untuk mengecilkan volume TV sampai nol setiap kali iklan muncul. Kita juga perlu mengajarkan anak untuk "melek iklan" dengan membantunya memilih produk yang benar-benar dibutuhkan dan menjelaskan bagaimana sebuah iklan dibuat sehingga memikat orang untuk membelinya. Semoga bermanfaat.

Powered By Blogger
Template by layout4all